Senin, 25 Februari 2013

BKM SEJAHTERA


PROFIL BKM SEJAHTERA
Kelurahan/Desa  : SESETAN
Kecamatan         : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota : DENPASAR
Propinsi               : BALI


A. Kondisi Umum dan Geografis

Sejarah terbentuknya wilayah Sesetan adalah sebagai berikut ; Sesetan dari sejarahnya (sebagaimana situs yang ada); berasal dari kata “Kesetan” atau serpihan yang artinya pecahan atau serpihan(bagian), menurut sesepuh Sesetan sebelumnya merupakan satu kesatuan wilayah dengan Sesetan.Masa pemerintahan Dalem Waturenggong (abad XV) di Kab.Badung, beliau mempunyai anak namanya Arya Waringin yang memiliki sebilah keris sakti, dan keris tersebut dibuatkan tempat/pelinggih yang bertempat di Banjar Kepisah Sesetan. Pada masa tersebut hampir semua penduduknya bermata pencaharian petani, guna mendekati wilayah kerjanya maka timbullah perpindahan/migrasi kesebuah wilayah bagian yang dinamai Kesetan/Serpihan, kemudian sepanjang perjalanan sejarah nama tersebut lambat laun bergeser menjadi Sesetan.

Kondisi Geografis
 
Kelurahan Sesetan terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan. dengan luas wilayahnya kurang lebih 57 Ha,  yang terbagi menjadi 14 Banjar/lingkungan yaitu :
· Br. Kaja
· Br. Pembungan
· Br. Gaduh
· Br. Tengah
· Br. Lintang Bejuh
· Br. Puri Agung
· Br. Dukuh Sari
· Br. Pegok
· Br. Taman Sari
· Br. Taman Suci
· Br. Karya Darma
· Br. Alas Arum
· Br. Suwung Batan Kendal
· KampungBugis



Wilayah Kelurahan Sesetan berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 0,150 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 4,5 km, lama tempuh kendaraan umum  ke kotamadya 15 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah; kendaraan pribadi dan angkot.
 Kelurahan Sesetan perbatasan wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Dauh Puri
Sebelah Selatan : Pedungan
Sebelah Barat : Selat Badung
Sebelah Timur : Panjer & Sidakarya.

Tata guna lahan :
· Pemukiman   : 32.5 Ha
· Prasarana Umum     : 2 Ha
· Perkantoran   : 0.0985 Ha
· Kuburan            : 0.0199 Ha
· Pekarangan   : 23 Ha


B. Kondisi DemografiS dan Kependudukan

Secara umum keberadaan jumlah penduduk Desa/Kelurahan Sesetan, kami informasikan sebagai berikut :
//

C. Proses Pembentukan BKM

    a.   Visi
Visi PRONANGKIS Desa/Kelurahan Sesetan adalah mewujudkan kesadaran kembali terhadap tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang mengedepankan nilai-nilai universal lokal dalam pegangan TRI HITA KARANA & TAT TWAM ASI dengan memupuk rasa serta karsa dalam jiwa ngayah guna menggerakkan potensi yang ada demi terwujudnya sebuah pembaharuan kehidupan (Terkikisnya Pengangguran & Tumbuhnya Usaha Produktif Rumah Tangga) serta pembangunan wilayah yang bermartabat & harmonis (Infrastuktur Dasar Umum Lingkungan Terstruktur semua).

b. Misi

Berangkat dari proses pembelajaran masyarakat bersama PNPM menuju kemandirian & pendewasaan  komunitas guna mewujudkan kehidupan yang bermartabat serta pembangunan yang berkesinambungan, maka sebagaimana target capaian pembaharuan yang ada dapat di tetapkan sebagai berikut :

Bidang Lingkungan :
Target capaian yang hendak dituju adalah 45 % hingga th. Anggaran 2011
· Menciptakan Infrastruktur dasar lingkungan wilayah yang  tertata / terencana secara struktural, rapi & permanen
· Mewujudkan sebuah hunian masyarakat yang sehat, bersih & asri serta jauh dari pencemaran lingkungan
· Memupuk kepedulian terhadap perawatan infrastruktur yang ada & menggairahkan keswadayaan lokal.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan Perkerasan jalan berupa pembetonan gang & pavingisasi gang , pembangunan jaringan serta normalisasi drainase , serta renovasi rumah keluarga miskin yang tak layak huni & berbaikan sanitasi warga miskin yang dapat direalisasikan dalam anggaran tahun 2009 s/d 2011 dengan target capaian 45 %.

Bidang Ekonomi :
Target capaian menuju ekonomi produktif & kesejahteraan adalah 35 % hingga th Anggaran 2011
· Jumlah keluarga prasejahtera berangsur-angsur berkurang  & menjadi lebih berdaya  serta mengalami kemapanan ekonomi yang lebih baik
· Terciptanya sebuah lapangan pekerjaan baru & wahana kewirausahaan yang berbasis kerakyatan mikro baru
· Adanya persediaan modal bergulir yang merakyat & proporsional dalam membangkitkan ekonomi mikro.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan permodalan usaha kecil mikro produktif, peningkatan kapasitas ketrampilan/managemen usaha rumah tangga serta pengelolaan usaha bersama berbasis kekeluargaan yang dapat diwujudkan dalam kurun waktu 2009 s/d 2011, dengan capaian 35 %.

Bidang sosial kemasyarakatan :
Target capaian menuju masyarakat yang sejahtera & tatanan kehidupan yang harmonis serta bermartabat adalah 50 % hingga th. Anggaran 2011
· Peningkatan kapasitas & ketrampilan SDM menuju tataran yang lebih baik, terutama keluarga pra sejahtera.
· Keharmonisan kehidupan tercipta tanpa adanya ketimpangan & marginilitas strata yang menyolok.
· Tertopangnya keterpurukan ekonomi sementara sembari bereksplorasi dalam pembaharuan kehidupan.
Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan SDM; Skill & Knowledge, dukungan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan keluarga pra sejahtera, dukungan pendidikan dasar serta merebaknya kelompok-kelompok mikro mandiri yang  hendak di capai dalam tahun anggaran 2009 s/d 2011 dengan tingkat capaian 50 %.


Dalam rembug tersebut juga terpilih 13 orang sebagai anggota Pimpinan Kolektif BKM yang terdiri dari 11 pria dan  2 wanita dengan profesi dan latar belakang antara lain Pegawai Swasta dan Wiraswasta

Koordinator BKM dipilih melalui pemilu oleh para anggota BKM terpilih secara periodic (bergantian) karena setiap anggota BKM memiliki peluang yang sama sebagai Koordinator BKM. Saat ini Koordinator BKM dipegang oleh I Gede Semara, SE.

Selanjutnya BKM memfasilitasi Rembug Penyepakatan dan Penetapan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk masa berlaku 3 tahun dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis) untuk jangka waktu satu tahunan. Adapun PJM Pronangkis disepakati pada 20 Januari 2013.

D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Sesetan dari tahun  2008 - 2011 .secara keseluruhan sebanyak 58 (Lima puluh Delapan) KSM dengan jumlah anggota sebanyak  385 (Tiga ratus delapan puluh lima) yang menyerap BLM sebagaimana PAGU BLM PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2007/2008 sebesar Rp. 500.000.000,-  tahun 2009 sebesar Rp. 350.000.000,- tahun 2010 sebesar Rp   50.000.000,- dan Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Sesetan  tahun  2010 .secara keseluruhan sebanyak 4 dengan jumlah anggota sebanyak  20 orang yang terdiri dari 15   pria dan  5 wanita, dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan di desa/kelurahan ini sejumlah Rp   50.000.000,-.

   Dengan ketentuan bahwa daya serap lingkungan minimal 70% tidak boleh kurang akan tetapi boleh bertambah bergantung pada penyerapan BLM sosial dan ekonomi bergulir, walau sebenarnya dirasa prosentase perkuatan tersebut belum sepenuhnya disepakati oleh masyarakat yang condong daya sosial perlu ditingkatkan.

Dalam pembentukannya KSM diilhami sepenuhnya dari komunitas titik usulan kegiatan sebagaimana PJM Pronangkis yang sudah disahkan, walau pada pelaksanaannya fasilitasi teknis sepenuhnya dilakukan oleh UPL/UPK/UPS. Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan) dan Pengembangan Ekonomi produktif. Dalam rinciannya penggunaan BLM PNPM Mandiri Perkotaan mulai tahun 2007/2008 sampai dengan 2011.

E. Perkembangan BKM

Perkembangan BKM Sejahtera ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Sejahtera memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya, maupun pembiayaan kemitraan dari unsur pemerintah. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja BKM Sejahtera.

E.1. Transparansi dan Akuntabilitas

BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 18 bulan Desember tahun  2010 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.

E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM

Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam kegiatan.

*Penyusun Profil
  Senior Fasilitator Tim 05

0 komentar:

Posting Komentar