Senin, 25 Februari 2013

BKM TRI DASA KARYA

PROFIL BKM TRI DASA KARYA

Kelurahan/Desa    : DESA SANUR KAUH
Kecamatan     : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota   : DENPASAR
Propinsi     : BALI


A. Kondisi Umum dan Geografis

Sanur Kauh Dari Sejarahnya Sebagai Situs yang ada, Sanur Berasal dari kata sa yang artinya satu dan nur yang berarti sinar jadi sanur berarti sinar tunggal yang bersifat mistik yang jatuh di suatu tempat pada tahun 1906 terjadi peristiwa terdamparnya perahu sri komala milik Belanda di pantai sanur dimana pihak Belanda menuduh masyarakat sanur yang menjarah isi perahu, sebagai dalih untuk menyerang kerajaan Badung dan terjadilah perang puputan.  Pada tahun 1942 bala tentara jepang masuk ke Bali melalui pantai Sanur dengan tentara NICA tahun 1945.
Akibat Perkembangan kepariwisataan dan perkembangan tatanan kehidupan masyarakat, sanur di mekarkan menjadi tiga bagian yaitu Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kaja, dan Desa Sanur Kauh sesuai dengan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 57 tahun 1982 tertanggal 1 Juni 1982.

Kondisi Geografis
           Desa Sanur Kauh terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Denpasar Selatan . dengan luas wilayahnya 386 Ha,  yang terbagi
menjadi 12 Dusun yaitu :
§ Dusun Belanjong
§ Dusun Betngandang
§ Dusun Madura
§ Dusun Dangin Peken
§ Dusun Tewel Sari
§ Dusun Abian Timbul
§ Dusun Puseh Kangin
§ Dusun Puseh Kauh
§ Dusun Penompengan
§ Dusun Pekandelan
§ Dusun Penyaringan
§ DusunTanjung


Wilayah  Desa Sanur Kauh berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 9 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 11 km, lama tempuh kendaraan umum  ke kotamadya 30 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah; kendaraan pribadi dan angkot.
Desa Sanur Kauh perbatasan wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sanur kaja
Sebelah Selatan   : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kelurahan Renon/ Desa Sidakarya
Sebelah Timur : Kelurahan Sanur

B. Kondisi Demografis

Secara umum keberadaan jumlah penduduk Desa SANUR KAUH, kami informasikan sebagai berikut :
//

C. Proses Pembentukan BKM
BKM Tri Dasa Karya dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 24 Nopember 2012 yang dihadiri oleh 55 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati Visi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.

Visi BKM Tri Dasa Karya adalah ;

a. Visi Desa Sanur Kauh yaitu Visi PRONANGKIS Desa S A N U R   K A U H adalah mewujudkan kembali tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang mengedepankan nilai-nilai universal lokal dengan memupuk rasa & karsa dalam jiwa ngayah guna menggerakkan potensi yang ada demi terwujudnya sebuah pembaharuan kehidupan serta pembangunan wilayah yang bermartabat & harmonis; akses jalan pendorong pergerakan perekonomian & kapasitas masyarakat tertata secara konstruktif, kenyamana tinggal dalam hunian terpenihi dengan terfasilitasinya rumah permanen/sehat, kekwatiran pergantian musim terhadap jaringan drainase terjawab dengan tak lagi ada banjir sehingga endemik penyakit musiman berkurang, keterhimpitan terhadap kebutuhan ketrampilan pengakses usaha rumah tangga & pekerjaan tercukupi, serta ketergantungan terhadap renternir dalam permodalan terhapuskan dengan ketersediaan dana bergulir / KUR. Serta dalam hal penataan kawasan lingkungan terpadau yaitu Membuat penataan & pengembangan kawasan taman pesisir PANTAI MERTASARI yang alami & multi fungsi dalam mewadahi aktifitas (Agama / Budaya / SosioEkonomi) komunitas Sanur secara luas serta merangsang kedatangan wisatawan asing & domestic.

b. Misi, adalah gambaran tujuan yang hendak dicapai dimasa yang akan datang.
Misi Desa Sanur Kauh ke depan adalah :
1. Penataan pemukiman berbasis lingkungan yang tertata dengan penyediaan areal rumah hunian/perumahan, perbaikan rumah tidak layak huni dan penyediaan ruang terbuka hijau.
2. Penataan Kawasan Tumbuh Ekonomi/perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat miskin
3. Pengembangan Kawasan Wisata & Budaya
4. Meningkatakan produksi hasil pertanian dan pariwisata

Secara jangka panjang dapat diharapkan terciptanya :
§ Penyelamatan pola kehidupan Bali Selatan yang menyasar pada perihal aspek spiritual, sensualitas kawasan pesisir dan harmonisasi kehidupan komunitasnya menanggapi pola urbanisasi dan gaya hidup matrialistis yang merajalela mengikis Karakteristik Lokal.
§ Penyelamatan kawasan pesisir Mertasari-Tanjung yang merupakan pusat aktifitas memancing, olah raga, wisata/tamasya, pesta laying-layang dan kegiatan   ME’DAAT (Menyebrang dengan berjalan kaki menuju Serangan pada saat upacara di PURA SAKENAN).
§ Penciptaan tempat parkir alternatif  aktifitas sekitar Pesisir Mertasari disaat hari libur khusus dan upacara besar Hindu.
§ Kawasan pendukung ruang terbuka kota sebagai usaha menjaga kondisi udara sehat dan bersih serta mendukung kebijakan Kota Denpasar “BALI GO GREEN”
§ JETTY agar route Mertasari – Sakenan dapat dihidupkan kembali seperti dahulu kala sebelum proyek jembatan Serangan dibangun.
§ Wadah perekonomian baru bagi komunitas Sanur dengan terciptanya wahana wisata & perdagangan pendukung aktifitas yang ada.

Dalam rembug tersebut juga terpilih 11 orang sebagai anggota Pimpinan Kolektif BKM yang terdiri dari 9 pria dan  2 wanita dengan profesi dan latar belakang antara lain Pegawai Swasta dan Wiraswasta. Koordinator BKM dipilih melalui pemilu oleh para anggota BKM terpilih secara periodic (bergantian) karena setiap anggota BKM memiliki peluang yang sama sebagai Koordinator BKM. Saat ini Koordinator BKM dipegang oleh I Gusi Made Gede BKM ini telah diaktanotariskan.

Selanjutnya BKM memfasilitasi Rembug Penyepakatan dan Penetapan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk masa berlaku 3 tahun dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis) untuk jangka waktu satu tahunan. Adapun PJM Pronangkis disepakati pada 8 Januari 2013.


D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Renon mulai  tahun  2008 sampai tahun 2012 serta jumlah Dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan dapat dilihat dalam rincian tabel dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, sosial dan ekonomi :

Jumlah KSM terbentuk di Desa Sanur Kauh  hingga tahun 2012  secara keseluruhan sebanyak 33  dengan jumlah anggota
Sebanyak 117 orang yang terdiri dari 85 pria dan 32 wanita.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM pronangkis yang berorientasi IPM-MDGS, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan) dan Pengembangan Ekonomi produktif.


E. Perkembangan BKM

Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM dapat ditinjau secara internal maupun secara eksternal. Secara internal BKM dilihat dari fasilitasi dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan secara eksternal BKM dilihat pembangunan jaringan dengan pemerintah stake holders, dan kelompok peduli. Perkembangan BKM Tri Dasa Karya ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Tri Dasa Karya memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya, maupun pembiayaan kemitraan dari unsur pemerintah. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja Tri Dasa Karya.

E.1. Transparansi dan Akuntabilitas

BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 14 bulan Desember tahun  2012 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.

E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM

Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam dalam tahun 2011 dan tahun 2012 berhasil mendapatkan dana Paket Kemitraan dari Pemerintah Kota Denpasar, serta sudah mampu melakukan chanelling dengan perusahaan / usaha yang ada di sekitar Desa Sanur Kauh seperti mampu mendapatkan dana dari koperasi yang digunakan untuk pemavingan gang.

*Penyusunan Profil
  Senior Fasilitator Tim 05

1 komentar: