SEKILAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Tahun 2008 secara penuh P2KP menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan).

Jumat, 01 Maret 2013

KUMULAN PICTUREZ




Senin, 25 Februari 2013

BKM TRI DASA KARYA

PROFIL BKM TRI DASA KARYA

Kelurahan/Desa    : DESA SANUR KAUH
Kecamatan     : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota   : DENPASAR
Propinsi     : BALI


A. Kondisi Umum dan Geografis

Sanur Kauh Dari Sejarahnya Sebagai Situs yang ada, Sanur Berasal dari kata sa yang artinya satu dan nur yang berarti sinar jadi sanur berarti sinar tunggal yang bersifat mistik yang jatuh di suatu tempat pada tahun 1906 terjadi peristiwa terdamparnya perahu sri komala milik Belanda di pantai sanur dimana pihak Belanda menuduh masyarakat sanur yang menjarah isi perahu, sebagai dalih untuk menyerang kerajaan Badung dan terjadilah perang puputan.  Pada tahun 1942 bala tentara jepang masuk ke Bali melalui pantai Sanur dengan tentara NICA tahun 1945.
Akibat Perkembangan kepariwisataan dan perkembangan tatanan kehidupan masyarakat, sanur di mekarkan menjadi tiga bagian yaitu Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kaja, dan Desa Sanur Kauh sesuai dengan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 57 tahun 1982 tertanggal 1 Juni 1982.

Kondisi Geografis
           Desa Sanur Kauh terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Denpasar Selatan . dengan luas wilayahnya 386 Ha,  yang terbagi
menjadi 12 Dusun yaitu :
§ Dusun Belanjong
§ Dusun Betngandang
§ Dusun Madura
§ Dusun Dangin Peken
§ Dusun Tewel Sari
§ Dusun Abian Timbul
§ Dusun Puseh Kangin
§ Dusun Puseh Kauh
§ Dusun Penompengan
§ Dusun Pekandelan
§ Dusun Penyaringan
§ DusunTanjung


Wilayah  Desa Sanur Kauh berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 9 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 11 km, lama tempuh kendaraan umum  ke kotamadya 30 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah; kendaraan pribadi dan angkot.
Desa Sanur Kauh perbatasan wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sanur kaja
Sebelah Selatan   : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kelurahan Renon/ Desa Sidakarya
Sebelah Timur : Kelurahan Sanur

B. Kondisi Demografis

Secara umum keberadaan jumlah penduduk Desa SANUR KAUH, kami informasikan sebagai berikut :
//

C. Proses Pembentukan BKM
BKM Tri Dasa Karya dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 24 Nopember 2012 yang dihadiri oleh 55 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati Visi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.

Visi BKM Tri Dasa Karya adalah ;

a. Visi Desa Sanur Kauh yaitu Visi PRONANGKIS Desa S A N U R   K A U H adalah mewujudkan kembali tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang mengedepankan nilai-nilai universal lokal dengan memupuk rasa & karsa dalam jiwa ngayah guna menggerakkan potensi yang ada demi terwujudnya sebuah pembaharuan kehidupan serta pembangunan wilayah yang bermartabat & harmonis; akses jalan pendorong pergerakan perekonomian & kapasitas masyarakat tertata secara konstruktif, kenyamana tinggal dalam hunian terpenihi dengan terfasilitasinya rumah permanen/sehat, kekwatiran pergantian musim terhadap jaringan drainase terjawab dengan tak lagi ada banjir sehingga endemik penyakit musiman berkurang, keterhimpitan terhadap kebutuhan ketrampilan pengakses usaha rumah tangga & pekerjaan tercukupi, serta ketergantungan terhadap renternir dalam permodalan terhapuskan dengan ketersediaan dana bergulir / KUR. Serta dalam hal penataan kawasan lingkungan terpadau yaitu Membuat penataan & pengembangan kawasan taman pesisir PANTAI MERTASARI yang alami & multi fungsi dalam mewadahi aktifitas (Agama / Budaya / SosioEkonomi) komunitas Sanur secara luas serta merangsang kedatangan wisatawan asing & domestic.

b. Misi, adalah gambaran tujuan yang hendak dicapai dimasa yang akan datang.
Misi Desa Sanur Kauh ke depan adalah :
1. Penataan pemukiman berbasis lingkungan yang tertata dengan penyediaan areal rumah hunian/perumahan, perbaikan rumah tidak layak huni dan penyediaan ruang terbuka hijau.
2. Penataan Kawasan Tumbuh Ekonomi/perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat miskin
3. Pengembangan Kawasan Wisata & Budaya
4. Meningkatakan produksi hasil pertanian dan pariwisata

Secara jangka panjang dapat diharapkan terciptanya :
§ Penyelamatan pola kehidupan Bali Selatan yang menyasar pada perihal aspek spiritual, sensualitas kawasan pesisir dan harmonisasi kehidupan komunitasnya menanggapi pola urbanisasi dan gaya hidup matrialistis yang merajalela mengikis Karakteristik Lokal.
§ Penyelamatan kawasan pesisir Mertasari-Tanjung yang merupakan pusat aktifitas memancing, olah raga, wisata/tamasya, pesta laying-layang dan kegiatan   ME’DAAT (Menyebrang dengan berjalan kaki menuju Serangan pada saat upacara di PURA SAKENAN).
§ Penciptaan tempat parkir alternatif  aktifitas sekitar Pesisir Mertasari disaat hari libur khusus dan upacara besar Hindu.
§ Kawasan pendukung ruang terbuka kota sebagai usaha menjaga kondisi udara sehat dan bersih serta mendukung kebijakan Kota Denpasar “BALI GO GREEN”
§ JETTY agar route Mertasari – Sakenan dapat dihidupkan kembali seperti dahulu kala sebelum proyek jembatan Serangan dibangun.
§ Wadah perekonomian baru bagi komunitas Sanur dengan terciptanya wahana wisata & perdagangan pendukung aktifitas yang ada.

Dalam rembug tersebut juga terpilih 11 orang sebagai anggota Pimpinan Kolektif BKM yang terdiri dari 9 pria dan  2 wanita dengan profesi dan latar belakang antara lain Pegawai Swasta dan Wiraswasta. Koordinator BKM dipilih melalui pemilu oleh para anggota BKM terpilih secara periodic (bergantian) karena setiap anggota BKM memiliki peluang yang sama sebagai Koordinator BKM. Saat ini Koordinator BKM dipegang oleh I Gusi Made Gede BKM ini telah diaktanotariskan.

Selanjutnya BKM memfasilitasi Rembug Penyepakatan dan Penetapan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk masa berlaku 3 tahun dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis) untuk jangka waktu satu tahunan. Adapun PJM Pronangkis disepakati pada 8 Januari 2013.


D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Renon mulai  tahun  2008 sampai tahun 2012 serta jumlah Dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan dapat dilihat dalam rincian tabel dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, sosial dan ekonomi :

Jumlah KSM terbentuk di Desa Sanur Kauh  hingga tahun 2012  secara keseluruhan sebanyak 33  dengan jumlah anggota
Sebanyak 117 orang yang terdiri dari 85 pria dan 32 wanita.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM pronangkis yang berorientasi IPM-MDGS, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan) dan Pengembangan Ekonomi produktif.


E. Perkembangan BKM

Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM dapat ditinjau secara internal maupun secara eksternal. Secara internal BKM dilihat dari fasilitasi dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan secara eksternal BKM dilihat pembangunan jaringan dengan pemerintah stake holders, dan kelompok peduli. Perkembangan BKM Tri Dasa Karya ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Tri Dasa Karya memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya, maupun pembiayaan kemitraan dari unsur pemerintah. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja Tri Dasa Karya.

E.1. Transparansi dan Akuntabilitas

BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 14 bulan Desember tahun  2012 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.

E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM

Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam dalam tahun 2011 dan tahun 2012 berhasil mendapatkan dana Paket Kemitraan dari Pemerintah Kota Denpasar, serta sudah mampu melakukan chanelling dengan perusahaan / usaha yang ada di sekitar Desa Sanur Kauh seperti mampu mendapatkan dana dari koperasi yang digunakan untuk pemavingan gang.

*Penyusunan Profil
  Senior Fasilitator Tim 05

BKM KARYA SOSIAL MERATA


PROFIL BKM KARYA SOSIAL MERATA
Kelurahan/Desa : DESA PEMOGAN
Kecamatan         : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota      : DENPASAR
Propinsi                : BALI


A. Kondisi Umum dan Geografis
Desa Pemogan terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, dengan luas wilayahnya kurang lebih 971 Ha, yang terbagi menjadi 17 Dusun/Banjar/lingkungan yaitu :
1. Br. Pemogan Kaja 10. Br. Dukuh Tangkas
2. Br. Panti Sari 11. Br. Taruna Bhineka
3. Br. Panti Gede 12. Br. Praja Rakcaka
4. Br. Dalem 13. Br. Sakah
5. Br. Dalem Kesumasari 14. Br. Rangkansari
6. Br. Kampung Islam 15. Br. Kajeng
7. Br. Jaba Tengah 16. Br. Gelogor Carik
8. Br. Jaba Jati 17. Br. Gunung
9. Dusun MEKAR
Wilayah Desa Pemogan berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 0,150 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 4,5 km, lama tempuh kendaraan umum ke kotanya 15 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah kendaraan pribadi dan angkot.
Desa Pemogan perbatasan wilayah adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Pemogan
Sebelah Selatan : Rawa-Rawa
Sebelah Barat         : Pemecutan Klod
Sebelah Timur : Pemogan

Tata Guna Lahan :
· Pemukiman          : 321 Ha
· Prasarana Umum : 91 Ha
· Perkantoran          : 5 Ha
· Kuburan                  : 4 Ha
· Pekarangan          : 15 Ha


B. Kondisi Demografis

Secara umum keberadaan jumlah penduduk Desa PEMOGAN, kami informasikan sebagai berikut :

//


C. Proses Pembentukan BKM

KARYA SOSIAL MERATA difilosofikan sebagai sebuah karya nyata yang dilandasi oleh jiwa ngayah/kepedulian untuk mewujudkan pemerataan pembangunan yang berbasis nilai-nilai luhur dalam tatanan kearifan lokal. Badan kolektif warga = BKM KARYA SOSIAL MERATA dibangun sesuai dengan musyawarah partisipatif warga Desa Pemogan & dicatatkan/disahkan pada notaris : I Gede Made Himawan,SH,M.Km No. 80/daftar/XII/2007 Tanggal  6 Desember 2007 Yang terdiri dari 13 Org Wadah Kolektif Warga/BKM dengan dikoordinatori oleh : Wiwik Utami Setiawati, dalam menjalankan fasilitasinya didukung oleh : 3 Org UPL + 3 Org UPS + 3 Org UPK serta 3 Dewan Pengawas Keuangan.
Berdasar AD-ART dan hasil Tinjauan Partisipatif, BKM KARYA SOSIAL MERATA melakukan PEMILU BKM ke Dua yang selanjutnya melakukan pencatatan ulang pada notaris : I Gede Made Himawan, SH, M.Km  No. 15/Daftar/III/2010 Tanggal 9 Maret 2010. Berdasarkan AD-ART dan hasil Tinjauan Partisipatif, BKM KARYA SOSIAL MERATA melakukan PEMILU BKM ketiga tanggal 23 Nopember 2012 yang selanjutnya melakukan pencatatan ulang pada notaris.

Visi BKM Karya Sosial Merata adalah ;

a. Visi  PRONANGKIS
Visi PRONANGKIS Desa/Kelurahan PEMOGAN adalah Dengan jiwa kebersamaan& kepedulian  KRAMA PEMOGAN untuk lebih seksama serta merata dalam melihat keterpurukan kehidupan sosial-ekonomi masyarakatnya (Usaha menuju Kemitraan guna Penguatan Ketrampilan/Skill Wirausaha Mikro & Semaksimal mungkin mengurangi kurang Konstruktifnya Infrastruktur Dasar Umum), sehingga perubahan secara signifikan menuju kesejahteraan & keharmonisan kehidupan komunitasnya akan segera tercapai sebagaimana cita-cita komunitas PEMOGAN yang ada.

b. Misi PRONANGKIS
Berangkat dari proses pembelajaran masyarakat bersama PNPM menuju kemandirian & pendewasaan  komunitas guna mewujudkan kehidupan yang bermartabat serta pembangunan yang berkesinambungan, maka sebagaimana target capaian pembaharuan yang ada dapat di tetapkan sebagai berikut :

Bidang Lingkungan :
Target capaian yang hendak dituju adalah
· Menciptakan Infrastruktur dasar lingkungan wilayah yang  tertata / terencana secara struktural, rapi & permanen (Perkerasan Jalan & Normalisasi Jaringan Drainase)
· Mewujudkan sebuah hunian masyarakat yang sehat, bersih & asri serta jauh dari pencemaran lingkungan (Hunian Permanen & Sanitasi Standart)
· Memupuk kepedulian terhadap perawatan infrastruktur yang ada & menggairahkan keswadayaan lokal (Digali dr Banjar).

Bidang Ekonomi :
Target capaian menuju ekonomi produktif & kesejahteraan adalah
· Jumlah keluarga prasejahtera berangsur-angsur berkurang  & menjadi lebih berdaya  serta mengalami kemapanan ekonomi yang lebih baik (Kemitraan Pembinaan Usaha Mikro = Unit Kegiatan BI)
· Terciptanya sebuah lapangan pekerjaan baru & wahana kewirausahaan yang berbasis kerakyatan mikro baru (Usaha Bersama).
· Adanya persediaan modal bergulir yang merakyat & proporsional dalam membangkitkan ekonomi mikro (Channeling dg Lembaga Keuangan).
Bidang sosial kemasyarakatan :
Target capaian menuju masyarakat yang sejahtera & tatanan kehidupan yang harmonis serta bermartabat adalah
· Peningkatan kapasitas & ketrampilan SDM menuju tataran yang lebih baik, terutama keluarga pra sejahtera (Kemitraan dg Lembaga Kursus).
· Keharmonisan kehidupan tercipta tanpa adanya ketimpangan & marginilitas strata yang menyolok (Memfungsikan Banjar sbg wahana pengikis marginalisasi sosial masyarakat).
· Memfungsikan Lembaga Pemberdayaan & Kelompok Kegiatan Desa yang ada sebagai Ujung Tombak Pemberdayaan Masyarakat setempat (BPD+LPM+BKM+KADER PKK/JUMANTIK+KARANG TARUNA dapat sinergi dg KADUS?KALING).


D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Desa Pemogan dari tahun  2008 - 2010 .secara keseluruhan sebanyak 54 (lima puluh empat) KSM dengan jumlah anggota sebanyak  294 (dua ratus sembilan puluh empat) yang menyerap BLM sebagaimana PAGU BLM PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2007/2008 sebesar Rp. 500.000.000,-  tahun 2009 sebesar Rp. 350.000.000,-  tahun 2010 sebesar Rp   50.000.000,-  tahun 2011 sebesar Rp. 50.000.000,- APBNP Rp. 95.000.000,- tahun 2012 Rp. 50.000.000,-   Dengan ketentuan bahwa daya serap lingkungan minimal 70% tidak boleh kurang akan tetapi boleh bertambah bergantung pada penyerapan BLM sosial dan ekonomi bergulir, walau sebenarnya dirasa prosentase perkuatan tersebut belum sepenuhnya disepakati oleh masyarakat yang condong daya sosial perlu ditingkatkan.

Dalam pembentukannya KSM diilhami sepenuhnya dari komunitas titik usulan kegiatan sebagaimana PJM Pronangkis yang sudah disahkan, walau pada pelaksanaannya fasilitasi teknis sepenuhnya dilakukan oleh UPL/UPK/UPS. Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan) dan Pengembangan Ekonomi produktif. Dalam rinciannya penggunaan BLM PNPM Mandiri Perkotaan mulai tahun 2007/2008 sampai dengan 2012 dapat dijabarkan sebagai berikut :

E. Perkembangan BKM

Perkembangan BKM Karya Sosial Merata ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Karya Sosial Merata memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya, maupun pembiayaan kemitraan dari unsur pemerintah. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja BKM Karya Sosial Merata.

Hal ini terlihat dari keberhasilan pemogan dalam mengakses dana kemitraan mulai dari TA. 2010 yang digunakan untuk kegiatan bedah rumah di 6 lokasi. Untuk mengakses dana ini digunakan sistem kompetisi dari 43 desa/kelurahan yang ada. Penilaian dilakukan bukan hanya dari aspek kegiatan lingkungan tetapi juga dari aspek kegiatan dana bergulir serta kegiatan sosial  yang telah berjalan. Untuk tahun 2011 desa pemogan melalui BKM Karya Sosial Merata juga dapat mengakses kembali dana PAKEM dengan kegiatan pemavingan. Hal yang juga menjadi perkembangan BKM yaitu telah mampu menjadi salah satu kandidat untuk mendapatkan PLPBK dan telah mengajukan proposal minat.

E.1. Transparansi dan Akuntabilitas

BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 24 bulan Desember tahun  2012 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.

E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM

Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam kegiatan :

*Penyusun Profil
Senior Fasilitaor Tim 05

BKM PRADNYA PRAMARTHA JAYA


PROFIL BKM PRADNYA PRAMARTHA JAYA
Kelurahan/Desa : PANJER
Kecamatan         : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota      : DENPASAR
Propinsi         : BALI

A. Kondisi Umum dan Geografis

Panjer dari sejarahnya dapat jelaskan, bahwa dahulu pernah berdiri kerajaan TOHRAJA yang dipimpin raja bernama Ratu Arya yang Berjulukan; ARYA TEGEH KORI dengan dibantu seorang patih bernama Duku Meladang. Duku memiliki seorang putri cantik bernama Luh Semi yang sekaligus juga menjadi abdi di kerajaan tersebut.
Karena kecantikannya & seringnya bertemu, maka terjadilah hubungan gelap kedua insan manusia tersebut hingga Luh Semi hamil, karena dianggap membawa aib kerajaan pada akhirnya disuruh patih untuk membunuh Luh Semi sebagai peringatan bagi rakyat yang lain.
Oleh Sang patih, Luh dibawa kedalam hutan untuk dilakukan perintah kerajaan yang ada; namun saat sang patih hendak melangsungkan niatnya ternyata dihalang-halangi oleh seekor anjing hitam pekat. Oleh sang patih akhirnya anjing tersebut dibunuh sebagai ganti & tipu muslihat bagi kerajaan. Selanjutnya anjing tersebut dikubur selayaknya menguburkan manusia, sebagai tenger/tanda maka wilayah tersebut disebut Pancer yang selanjutnya dikenal dengan PANJER sekarang.

A. Kondisi Geografis
          Kelurahan Panjer terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan. dengan luas wilayahnya kurang lebih 3,20 Km (316,14 Ha),  yang terbagi menjadi 9 Banjar/lingkungan yaitu :
· · Antap
· Kangin
· Sasih
· Kaja
· Celuk
· Bekul
· Tegalsari
· Kertasari
· Maniksaga
Wilayah Kelurahan Panjer berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 0,150 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 3 km, lama tempuh kendaraan umum  ke kotamadya 10 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah; kendaraan pribadi dan angkot.
 Kelurahan Panjer perbatasan wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Dauh Puri
Sebelah Selatan : Sidakarya
Sebelah Barat : Sesetan
Sebelah Timur : Renon.
Tata guna lahan :
· Pemukiman : 2,58  Ha
· Prasarana Umum     : 0,43 Ha
· Perkantoran : 0.01 Ha
· Kuburan           : 0.06 Ha
· Pekarangan : 268,71 Ha


Wilayah Kelurahan PANJER  bila dilihat dari kondisi tata guna lahan dapat dilihat pada uraian di bawah ini :

B. Kondisi DemografiS dan Kependudukan

Secara umum keberadaan jumlah penduduk Desa/Kelurahan PANJER, kami informasikan sebagai berikut :
//

C. Proses Pembentukan BKM

BKM Rene Sejahtera dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 2 Desember 2009 yang dihadiri oleh 55 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati Visi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.


  a. Visi  PRONANGKIS
Visi PRONANGKIS Kelurahan PANJER  adalah Menciptakan kawasan permukiman yang mampu menjawab pemekaran wilayah dengan kebutuhan Infrastruktur dasar umum serta terjaganya keharmonisan kehidupan sosial ekonomi komunitasnya karena kelompok termarginalkan telah dibekali modal ketrampilan & Usaha, dalam bentuk tatanan kehidupan HINDU BALI yang AJEG juga secara mandiri  mampu mengolah potensi lokal secara maksimal guna mensejahterakan & menyeimbangkan kehidupan yang dimaksud.

b. Misi PRONANGKIS

Berangkat dari proses pembelajaran masyarakat bersama PNPM menuju kemandirian dan pendewasaan  komunitas guna mewujudkan kehidupan yang bermartabat serta pembangunan yang berkesinambungan, maka sebagaimana target capaian pembaharuan yang ada dapat di tetapkan sebagai berikut :
Bidang Lingkungan :
Target capaian yang hendak dituju adalah
· Menciptakan Infrastruktur dasar lingkungan wilayah yang  tertata / terencana secara struktural, rapi dan permanen sebagaimana jaringan dasar yg ada.
· Mewujudkan sebuah hunian masyarakat yang sehat, bersih dan asri serta jauh dari pencemaran lingkungan yg diwujudkan dr kebersamaan dan kepedulian.
· Memupuk kepedulian terhadap perawatan infrastruktur yang ada dan menggairahkan keswadayaan lokal.
Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan Perkerasan jalan berupa pembetonan gang dan pavingisasi gang , pembangunan jaringan serta normalisasi drainase , Perbaikan jembatan serta renovasi rumah keluarga miskin yang tak layak huni dan berbaikan sanitasi warga miskin serta pengelolaan sampah sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan asri.





Bidang Ekonomi :
Target capaian menuju ekonomi produktif untuk peningkatan pendapatan / kesejahteraan :
· Jumlah keluarga prasejahtera berangsur-angsur berkurang  dan menjadi lebih berdaya  serta mengalami kemapanan ekonomi yang lebih baik melalui pelatihan / peningkatan kapasitas skill wirausaha.
· Terciptanya sebuah lapangan pekerjaan baru dan wahana kewirausahaan yang berbasis kerakyatan mikro baru dengan melibatkan lembaga koperasi/keuangan lokal serta pasar adat dlm memfasilitasi sarana prasarana usaha rumah tangga produktif.
· Adanya persediaan modal bergulir yang merakyat dan proporsional dalam membangkitkan ekonomi mikro (Kredit Mikro dari UPK BKM-LPD-KOPERASI PASAR-Bank Umum).
Secara rinci dapat dijabarkan rencana kegiatan penguatan permodalan usaha kecil mikro produktif, peningkatan kapasitas ketrampilan / managemen usaha rumah tangga serta pengelolaan usaha bersama berbasis kekeluargaan.

Bidang sosial kemasyarakatan :
Target capaian menuju masyarakat yang sejahtera dan tatanan kehidupan yang harmonis serta bermartabat :
· Peningkatan kapasitas dan ketrampilan SDM menuju tataran yang lebih baik, terutama keluarga pra sejahtera.
· Keharmonisan kehidupan tercipta tanpa adanya ketimpangan dan marginilitas strata yang menyolok (Melibatkan Krama Banjar tanpa terkecuali dlm setiap pengambilan kebijakan yg berhubungan dengan komunitas).
· Tertopangnya keterpurukan ekonomi sementara sembari bereksplorasi dalam pembaharuan kehidupan.
Secara rinci dapat dijabarkan rencana kegiatan penguatan SDM,  keterampilam, pengetahuan dukungan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan keluarga pra sejahtera, dukungan pendidikan dasar serta merebaknya kelompok-kelompok mikro mandiri.


D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Renon mulai  tahun  2008 sampai tahun 2012 serta jumlah Dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan dapat dilihat dalam rincian tabel dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, sosial dan ekonomi :



Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Panjer  hingga tahun 2012  secara keseluruhan sebanyak 57  dengan jumlah anggota
Sebanyak 205 orang yang terdiri dari 249 pria dan 56 wanita.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM pronangkis yang berorientasi IPM-MDGS, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan) dan Pengembangan Ekonomi produktif.




E. Perkembangan BKM

Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM dapat ditinjau secara internal maupun secara eksternal. Secara internal BKM dilihat dari fasilitasi dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan secara eksternal BKM dilihat pembangunan jaringan dengan pemerintah stake holders, dan kelompok peduli. Perkembangan BKM Pradnya Pramartha Jaya ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Pradnya Pramartha Jaya memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya, maupun pembiayaan kemitraan dari unsur pemerintah. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja Pradnya Pramartha Jaya.

E.1. Transparansi dan Akuntabilitas

BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 14 bulan Desember tahun  2012 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.

E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM

Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam tahun 2010 dan 2011 berhasil mendapatkan dana Paket Kemitraan dari Pemerintah Kota Denpasar.

*Penyusun Profil
  Senior Fasilitator Tim 05

BKM PRAJA BAKTI


PROFIL BKM PRAJA BAKTI
Kelurahan/Desa   : PEDUNGAN
Kecamatan    : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota : DENPASAR
Propinsi    : BALI


A. Kondisi Umum dan Geografis

Kelurahan PEDUNGAN terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, dengan luas wilayahnya kurang lebih 324,9 Ha, yang terbagi menjadi 14 Banjar/lingkungan yaitu :
1. Br. Kaja 8. Br. Pande
2. Br. Menasa 9. Br. Kepisah
3. Br. Puseh 10. Br. Ambengan
4. Br. Begawan 11. Br. Dukuh Pesirahan
5. Br. Sawah 12. Br. Karang Suwung
6. Br. Sama 13. Br. Pesanggaran
7. Br. Geladag 14. Br. Pitik

Wilayah Kelurahan PEDUNGAN berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 0,150 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 4,5 km, lama tempuh kendaraan umum ke kotanya 15 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah kendaraan pribadi dan angkot.
Kelurahan PEDUNGAN perbatasan wilayah adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Dauh Puri Kauh
Sebelah Selatan : Benoa
Sebelah Barat : Pemogan
Sebelah Timur : Sesetan











Tata Guna Lahan

Wilayah  Kelurahan PEDUNGAN bila dilihat dari kondisi tata guna lahan dapat dilihat pada uraian di bawah ini :


2.1 KONDISI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN

Secara umum keberadaan jumlah penduduk  Kelurahan  PEDUNGAN, kami informasikan sebagai berikut :


Proses Pembentukan BKM
BKM Praja Bakti  dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 10 Nopember 2012 yang dihadiri oleh 55 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati Visi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.

Visi BKM Praja Bakti adalah ;

a. Visi
Sebagai daerah yang strategis, maka Pedungan harus dapat segera menjadi daerah penopang pembangunan perkotaan yang potensial. Bersama gerakan moral yang utuh Kita gerakkan pembahaaruan terhadap tatanan sosial, ekonomi dan lingkungan menuju kehidupan yang madani.
b. Misi
Berangkat dari proses pembelajaran masyarakat bersama PNPM menuju kemandirian & pendewasaan  komunitas guna mewujudkan kehidupan yang bermartabat serta pembangunan yang berkesinambungan, maka sebagaimana target capaian pembaharuan yang ada dapat di tetapkan sebagai berikut :

Bidang Lingkungan :
Target capaian yang hendak dituju adalah 75 % hingga th.  Anggaran 2011
Menciptakan Infrastruktur dasar lingkungan Sesetan yang tertata / terencana secara struktural, rapi & permanen
· Mewujudkan sebuah hunian masyarakat yang sehat, bersih & asri serta jauh dari pencemaran lingkungan
Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
Rencana kegiatan Perkerasan jalan berupa pembetonan gang & pavingisasi gang, pembangunan jaringan serta normalisasi drainase, serta renovasi rumah keluarga miskin yang tak layak huni dapat direalisasikan dalam anggaran tahun  2011 dengan target capaian 75 %.



Bidang Ekonomi :
Target capaian menuju ekonomi produktif & kesejahteraan adalah 75 % hingga th Anggaran 2011
· Jumlah keluarga prasejahtera berangsur-angsur berkurang & menjadi lebih berdaya serta mengalami kemapanan ekonomi yang lebih baik
· Terciptanya sebuah lapangan pekerjaan baru & wahana kewirausahaan yang berbasis kerakyatan
Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
Rencana kegiatan penguatan permodalan usaha kecil & rumah tangga serta pengelolaan usaha bersama berupa WASERDA dapat terwujud dalam kurun waktu  2012, dengan capaian 75 %.

Bidang sosial kemasyarakatan :
Target capaian menuju masyarakat yang sejahtera & tatanan kehidupan yang harmonis adalah 75 % hingga th. Anggaran 2011
· Pembaharuan dalam SDM menuju tataran yang lebih baik, terutama keluarga pra sejahtera
· Keharmonisan kehidupan tercipta tanpa adanya ketimpangan & marginilitas strata yang menyolok.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan SDM; Skill & Knowledge, Dukungan terhadap peningkatan pelayanan POSYANDU, Dukungan pendidikan dasar serta perhatian terhadap kesehatan JOMPO & Janda miskin hendak di capai dalam tahun anggaran 2011 dengan tingkat capaian 75 %.


Dalam rembug tersebut juga terpilih 13 orang sebagai anggota Pimpinan Kolektif BKM yang terdiri dari 10 pria dan  3 wanita dengan profesi dan latar belakang antara lain Pegawai Swasta dan Wiraswasta

Koordinator BKM dipilih melalui pemilu oleh para anggota BKM terpilih secara periodic (bergantian) karena setiap anggota BKM memiliki peluang yang sama sebagai Koordinator BKM. Saat ini Koordinator BKM dipegang oleh I Made Darwita BKM ini diaktanotariskan pada tanggal 9 Maret 2010.

Selanjutnya BKM memfasilitasi Rembug Penyepakatan dan Penetapan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk masa berlaku 3 tahun dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis) untuk jangka waktu satu tahunan. Adapun PJM Pronangkis disepakati pada 20 Januari 2009.


D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan pedungan dari tahun  2008 - 2011 .secara keseluruhan sebanyak 44 (Lima puluh Delapan) KSM dengan jumlah anggota sebanyak  2555 (Dua  ratus delapan lima puluh lima) yang menyerap BLM sebagaimana PAGU BLM PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2007/2008 sebesar Rp. 500.000.000,-  tahun 2009 sebesar Rp. 350.000.000,- tahun 2010 sebesar Rp   50.000.000,- dan Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Sesetan  tahun  2010 .secara keseluruhan sebanyak 4 dengan jumlah anggota sebanyak  20 orang yang terdiri dari 15   pria dan  5 wanita, dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan di desa/kelurahan ini sejumlah Rp   50.000.000,-.

   Dengan ketentuan bahwa daya serap lingkungan minimal 70% tidak boleh kurang akan tetapi boleh bertambah bergantung pada penyerapan BLM sosial dan ekonomi bergulir, walau sebenarnya dirasa prosentase perkuatan tersebut belum sepenuhnya disepakati oleh masyarakat yang condong daya sosial perlu ditingkatkan.

Dalam pembentukannya KSM diilhami sepenuhnya dari komunitas titik usulan kegiatan sebagaimana PJM Pronangkis yang sudah disahkan, walau pada pelaksanaannya fasilitasi teknis sepenuhnya dilakukan oleh UPL/UPK/UPS. Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan) dan Pengembangan Ekonomi produktif. Dalam rinciannya penggunaan BLM PNPM Mandiri Perkotaan mulai tahun 2007/2008 sampai dengan 2011 dapat dijabarkan sebagai berikut :

E. Perkembangan BKM

Perkembangan BKM  Praja Bakti ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Praja Bakti memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya, maupun pembiayaan kemitraan dari unsur pemerintah. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja BKM Praja Bakti.


E.1. Transparansi dan Akuntabilitas

BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 18 bulan Desember tahun  2010 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.

E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM

Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam kegiatan

*Penyusun Profil
 Senior Fasilitator Tim 05

BKM RENE SEJAHTERA


PROFIL BKM RENE SEJAHTERA
Kelurahan/Desa : RENON
Kecamatan : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota      : DENPASAR
Propinsi      : BALI


A. Kondisi Umum dan Geografis

Renon Dari Sejarahnya berasal dari kata RENE, yang mengandung makanya; “ sejahtera “, yakni bahwa sejak berakhirnya kerajaan yang di pimpin Sri Kesari Warmadewa ( 837 caka ) penduduknya tercerai berai serta banyak yang mengungsi; dimana dalam pengungsian pada akhirnya ada yang menempati sebuah lokasi dimana kondisi tanah nya adalah hampir rata-rata mengandung tanah lempung/liat & subur serta mempuanyai bagian wilayah yang lebih rendah / cekung, sehingga digenangi air & banyak terdapat ikan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup warga setempat.
Bersama perjalanan waktu, penduduk daerah ini semakin banyak serta berkembang. Pada suatu ketika ada seorang pendeta; Ida Bedanda Tapa Ender, yang pada akhirnya tertarik untuk bisa memancing di lahan yang dimaksud. Beliau tertarik dengan lokasi yang ada karena disekitarnya dikelilingi hutan Belu yang subur dan kemudian diistilahkan Belu Bajang ( hutan belu dengan pepohonan yang masih muda & subur ), yang pada akhirnya dikenal dengan Lumajang.
Karena sangat tersohornya daerah ini, maka sampai terdengar ke telinga; Ida Pendeta Sakti Bawu Rawuh dari sidakarya. Beliau melihat kenyataan, dimana wilayah yang dimaksud merupakan daerah yang subur dan indah, hingga membuat hati beliau senang, gargita, rene setelah berada di daerah ini. Kemudian beliau memanggil seluruh penghuni KELURAHAN Lumajang dan memberi sebutan KELURAHAN RENE ( Sejahtera ) yang selanjutnya dikenal dengan RENON.
Berdasar keputusan MENDAGRI No: 140-502 tanggal 22 September 1980, Renon bersetatus Kelurahan dengan kode kelurahan: 22.01.002.106.





A. Kondisi Geografis
 
KELURAHAN Renon terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Denpasar Selatan . dengan luas wilayahnya 386 Ha,  yang terbagi menjadi 5 Banjar  ,  yaitu :
· Br. Kaja
· Br. Pande
· Br. Peken
· Br. Tengah
· Br. Kelod
Wilayah  KELURAHAN Renon berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 7 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 5 km, lama tempuh kendaraan umum  ke kotamadya 15 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah; kendaraan pribadi dan angkot. KELURAHAN Renon perbatasan wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sumerta Kelod
Sebelah Selatan : Sidakarya
Sebelah Barat : Panjer
Sebelah Timur : Sanur Kauh-Kaja
Tata Guna Lahan :
Luas KELURAHAN Renon  386 Ha Terdiri dari :  - Pemukiman 165 ha - Lapangan 2,1        - Pekarangan 66 ha
                                    - Sawah 84 ha           - Fasilitas Umum 5,5 ha




B. KONDISI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN

Secara umum keberadaan jumlah penduduk KELURAHAN RENON, kami informasikan sebagai berikut :
//


C. Proses Pembentukan BKM

BKM Rene Sejahtera dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 24 Nopember 2012 yang dihadiri oleh 55 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati Visi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.

Visi dan Misi BKM Rene Sejahtera adalah ;

a.   Visi  PRONANGKIS
Visi PRONANGKIS Kelurahan RENON adalah Mensinergikan Gerakan Pembangunan Wilayah dengan membangkitkan Kepedulian KRAMA Kel.RENON secara Swakelola dan Partisipatif, sehingga proses Pembaharuan (Tatanan Sosial Ekonomi + Penataan Lingkungan) dan Pemberdayaan Masyarakat bisa berjalan secara signifikan serta harmonis.

b. Misi PRONANGKIS
Berangkat dari proses pembelajaran masyarakat bersama PNPM menuju kemandirian dan pendewasaan  komunitas guna mewujudkan kehidupan yang bermartabat serta pembangunan yang berkesinambungan, maka sebagaimana target capaian pembaharuan yang ada dapat di tetapkan sebagai berikut :
 Bidang Lingkungan :
Target capaian yang hendak dituju
· Menciptakan Infrastruktur dasar lingkungan wilayah yang  tertata / terencana secara struktural, rapi dan permanen.
· Mewujudkan sebuah hunian masyarakat yang sehat, bersih dan asri serta jauh dari pencemaran lingkungan.
· Memupuk kepedulian terhadap perawatan infrastruktur yang ada dan menggairahkan keswadayaan lokal.
Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan Perkerasan jalan berupa pembetonan gang dan pavingisasi gang , pembangunan jaringan serta normalisasi drainase, serta renovasi rumah keluarga miskin yang tak layak huni dan berbaikan sanitasi warga miskin.

Bidang Ekonomi :
Target capaian menuju ekonomi produktif dan kesejahteraan
· Jumlah keluarga prasejahtera berangsur-angsur berkurang  dan menjadi lebih berdaya  serta mengalami kemapanan ekonomi yang lebih baik
· Terciptanya sebuah lapangan pekerjaan baru dan wahana kewirausahaan yang berbasis kerakyatan mikro baru
· Adanya persediaan modal bergulir yang merakyat dan proporsional dalam membangkitkan ekonomi mikro.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan permodalan usaha kecil mikro produktif, peningkatan kapasitas ketrampilan/managemen usaha rumah tangga serta pengelolaan usaha bersama berbasis kekeluargaan .

Bidang sosial kemasyarakatan :
Target capaian menuju masyarakat yang sejahtera dan tatanan kehidupan yang harmonis
· Peningkatan kapasitas dan ketrampilan SDM menuju tataran yang lebih baik, terutama keluarga pra sejahtera.
· Keharmonisan kehidupan tercipta tanpa adanya ketimpangan dan marginilitas strata yang menyolok.
· Tertopangnya keterpurukan ekonomi sementara sembari bereksplorasi dalam pembaharuan kehidupan.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan SDM; Skill dan Knowledge, dukungan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan keluarga pra sejahtera, dukungan pendidikan dasar serta merebaknya kelompok-kelompok mikro mandiri.


Dalam rembug tersebut juga terpilih 9 orang sebagai anggota Pimpinan Kolektif BKM yang terdiri dari 8 pria dan  1 wanita dengan profesi dan latar belakang antara lain Pegawai Swasta dan Wiraswasta. Koordinator BKM dipilih melalui pemilu oleh para anggota BKM terpilih secara periodic (bergantian) karena setiap anggota BKM memiliki peluang yang sama sebagai Koordinator BKM. Saat ini Koordinator BKM dipegang oleh I Ketut Santra BKM ini telah diaktanotariskan..

Selanjutnya BKM memfasilitasi Rembug Penyepakatan dan Penetapan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk masa berlaku 3 tahun dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis) untuk jangka waktu satu tahunan. Adapun PJM Pronangkis disepakati pada 20 Januari 2009.


D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Serangan mulai  tahun  2008 sampai tahun 2012serta jumlah Dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan dapat dilihat dalam rincian tabel dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, sosial dan ekonomi :


E. Perkembangan BKM

Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM dapat ditinjau secara internal maupun secara eksternal. Secara internal BKM dilihat dari fasilitasi dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan secara eksternal BKM dilihat pembangunan jaringan dengan pemerintah stake holders, dan kelompok peduli. Perkembangan BKM Rene Sejahtera ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Rene Sejahtera memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja Kelurahan Renon.

E.1. Transparansi dan Akuntabilitas
BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 18 bulan Desember tahun  2012 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.



E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM
Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam kegiatan.

Sampai saat ini BKM Rene Sejahtera belum melakukan kemitraan dengan kelompok peduli yang dapat membagi share pendanaan dengan BKM Rene Sejahtera, namun demikian hal ini akan terus diupayakan untuk mengembangkan kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan di wilayah dampingan BKM Rene Sejahtera.

*Penyusun Profil
  Senior Fasilitator Tim 05

BKM SEGARA AYU


PROFIL BKM SEGARA AYU
Kelurahan/Desa : SANUR
Kecamatan : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota      : DENPASAR
Propinsi      : BALI


A. Kondisi Umum dan Geografis

Secara implisit, wilayah & tataran kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Sanur  tak jauh berbeda dengan dua wilayah di sekitarnya; Sanur Kaja & Sanur Kauh, hanya berbeda dengan konsep pemerintahannya saja.
Kelurahan Sanur relatif lebih pesat tingkat perkembangan perekonomiannya, hal ini disebabkan oleh peruntukan lahan untuk Pelengkap Pariwisata & industri/usaha pendukungnya rrelatif lebih luas serta strategis dibanding wilayah disebelahnya.
Untuk lebih detailnya dapat kita simak profil berikut ini :
A. Kondisi Geografis
 
Kelurahan S A N U R terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan. dengan luas wilayahnya kurang lebih 402 Ha,  yang terbagi menjadi 9 Banjar/lingkungan yaitu :

§ Br.Singgi
§ Br.Panti
§ Br.Gulingan
§ Br.Taman
§ Br.Sindu Kaja
§ Br.Sindu Kelod
§ Br.Batu Jimbar
§ Br.Semawang
§ Br.PaseKutaWilayah Kelurahan Sanur berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 4 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 6 km, lama tempuh kendaraan umum  ke kotamadya  30 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah; kendaraan pribadi & Taxi.
 Kelurahan Sanur  perbatasan wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sanur kaja
Sebelah Selatan : Pantai Selatan Sanur
Sebelah Barat : Sanur Kauh
Sebelah Timur : Pantai Timur Sanur
Tata guna lahan :
· Pemukiman :    99.99  km2
· Prasarana Umum   :    78,91 km2
· Perkantoran         :     2.80 km2
· Kuburan         :     1.00 km2
· Pekarangan       : 105.70 km2
· Luas Taman         : 113,60 km2
· Luas Total             :     4.02 km2


2.1 KONDISI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN

C. Proses Pembentukan BKM

BKM Segara Ayu dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 19 Nopember 2012 yang dihadiri oleh 55 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati Visi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.

Visi dan Misi BKM Segara Ayu adalah ;

a. Visi
Visi PRONANGKIS Desa/Kelurahan S A N U R adalah mewujudkan kembali tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang mengedepankan nilai-nilai universal lokal dengan memupuk rasa & karsa dalam jiwa ngayah guna menggerakkan potensi yang ada demi terwujudnya sebuah pembaharuan kehidupan serta pembangunan wilayah yang bermartabat & harmonis; Tak ada lagi infrastruktur dasar umum yang masih jauh dari aturan-aturan teknis, berkurangnya pengangguran dari penduduk lokal dalam pesatnya pariwisata SANUR, bergairahnya usaha kecil menengah dengan mulai tercukupinya kapasitas skill & permodalan rumah tangga miskin lokal.
b. Misi
Berangkat dari proses pembelajaran masyarakat bersama PNPM menuju kemandirian & pendewasaan  komunitas guna mewujudkan kehidupan yang bermartabat serta pembangunan yang berkesinambungan, maka sebagaimana target capaian pembaharuan yang ada dapat di tetapkan sebagai berikut :

Bidang Lingkungan :
Target capaian yang hendak dituju adalah 55 % hingga th. Anggaran 2011
· Menciptakan Infrastruktur dasar lingkungan wilayah yang  tertata / terencana secara struktural, rapi & permanen
· Mewujudkan sebuah hunian masyarakat yang sehat, bersih & asri serta jauh dari pencemaran lingkungan
· Memupuk kepedulian terhadap perawatan infrastruktur yang ada & menggairahkan keswadayaan lokal.
Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan Perkerasan jalan berupa pembetonan gang & pavingisasi gang , pembangunan jaringan serta normalisasi drainase , serta renovasi rumah keluarga miskin yang tak layak huni & berbaikan sanitasi warga miskin yang dapat direalisasikan dalam anggaran tahun 2009 s/d 2011 dengan target capaian 55 %.

Bidang Ekonomi :
Target capaian menuju ekonomi produktif & kesejahteraan adalah 35 % hingga th Anggaran 2011
· Jumlah keluarga prasejahtera berangsur-angsur berkurang  & menjadi lebih berdaya  serta mengalami kemapanan ekonomi yang lebih baik
· Terciptanya sebuah lapangan pekerjaan baru & wahana kewirausahaan yang berbasis kerakyatan mikro baru
· Adanya persediaan modal bergulir yang merakyat & proporsional dalam membangkitkan ekonomi mikro.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan permodalan usaha kecil mikro produktif, peningkatan kapasitas ketrampilan/managemen usaha rumah tangga serta pengelolaan usaha bersama berbasis kekeluargaan yang dapat diwujudkan dalam kurun waktu 2009 s/d 2011, dengan capaian 35 %.


Bidang sosial kemasyarakatan :
Target capaian menuju masyarakat yang sejahtera & tatanan kehidupan yang harmonis serta bermartabat adalah 50 % hingga th. Anggaran 2011
· Peningkatan kapasitas & ketrampilan SDM menuju tataran yang lebih baik, terutama keluarga pra sejahtera.
· Keharmonisan kehidupan tercipta tanpa adanya ketimpangan & marginilitas strata yang menyolok.
· Tertopangnya keterpurukan ekonomi sementara sembari bereksplorasi dalam pembaharuan kehidupan.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan SDM; Skill & Knowledge, dukungan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan keluarga pra sejahtera, dukungan pendidikan dasar serta merebaknya kelompok-kelompok mikro mandiri yang  hendak di capai dalam tahun anggaran 2009 s/d 2011 dengan tingkat capaian 50 %.


D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Sanur dari tahun  2008 - 2011 .secara keseluruhan sebanyak 48 (Empat Puluh Delapan) KSM dengan jumlah anggota sebanyak  285 (dua ratus delpan puluh lima) yang menyerap BLM sebagaimana PAGU BLM PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2007/2008 sebesar Rp. 350.000.000,-  tahun 2009 sebesar Rp. 200.000.000,- tahun 2010 sebesar Rp   50.000.000,- dan Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Sanur  tahun  2010 .secara keseluruhan sebanyak 3 dengan jumlah anggota sebanyak  28 orang yang terdiri dari 10   pria dan  18 wanita, dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan di desa/kelurahan ini sejumlah Rp   50.000.000,-.

   Dengan ketentuan bahwa daya serap lingkungan minimal 70% tidak boleh kurang akan tetapi boleh bertambah bergantung pada penyerapan BLM sosial dan ekonomi bergulir, walau sebenarnya dirasa prosentase perkuatan tersebut belum sepenuhnya disepakati oleh masyarakat yang condong daya sosial perlu ditingkatkan.

Dalam pembentukannya KSM diilhami sepenuhnya dari komunitas titik usulan kegiatan sebagaimana PJM Pronangkis yang sudah disahkan, walau pada pelaksanaannya fasilitasi teknis sepenuhnya dilakukan oleh UPL/UPK/UPS. Kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, Kegiatan Sosial (Pendidikan, Kesehatan) dan Pengembangan Ekonomi produktif. Dalam rinciannya penggunaan BLM PNPM Mandiri Perkotaan mulai tahun 2007/2008 sampai dengan 2012 dapat dijabarkan sebagai berikut :


E. Perkembangan BKM

Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM dapat ditinjau secara internal maupun secara eksternal. Secara internal BKM dilihat dari fasilitasi dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan secara eksternal BKM dilihat pembangunan jaringan dengan pemerintah stake holders, dan kelompok peduli

Perkembangan BKM Segara Ayu ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Segara Ayu memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya, maupun pembiayaan kemitraan dari unsur pemerintah. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja BKM Segara Ayu.


E.1. Transparansi dan Akuntabilitas

BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 18 bulan Desember tahun  2010. Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.


E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM

Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam kegiatan :

*Penyusun Profil
  Senior Fasilitator Tim 05