Senin, 25 Februari 2013

BKM RENE SEJAHTERA


PROFIL BKM RENE SEJAHTERA
Kelurahan/Desa : RENON
Kecamatan : DENPASAR SELATAN
Kabupaten/Kota      : DENPASAR
Propinsi      : BALI


A. Kondisi Umum dan Geografis

Renon Dari Sejarahnya berasal dari kata RENE, yang mengandung makanya; “ sejahtera “, yakni bahwa sejak berakhirnya kerajaan yang di pimpin Sri Kesari Warmadewa ( 837 caka ) penduduknya tercerai berai serta banyak yang mengungsi; dimana dalam pengungsian pada akhirnya ada yang menempati sebuah lokasi dimana kondisi tanah nya adalah hampir rata-rata mengandung tanah lempung/liat & subur serta mempuanyai bagian wilayah yang lebih rendah / cekung, sehingga digenangi air & banyak terdapat ikan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup warga setempat.
Bersama perjalanan waktu, penduduk daerah ini semakin banyak serta berkembang. Pada suatu ketika ada seorang pendeta; Ida Bedanda Tapa Ender, yang pada akhirnya tertarik untuk bisa memancing di lahan yang dimaksud. Beliau tertarik dengan lokasi yang ada karena disekitarnya dikelilingi hutan Belu yang subur dan kemudian diistilahkan Belu Bajang ( hutan belu dengan pepohonan yang masih muda & subur ), yang pada akhirnya dikenal dengan Lumajang.
Karena sangat tersohornya daerah ini, maka sampai terdengar ke telinga; Ida Pendeta Sakti Bawu Rawuh dari sidakarya. Beliau melihat kenyataan, dimana wilayah yang dimaksud merupakan daerah yang subur dan indah, hingga membuat hati beliau senang, gargita, rene setelah berada di daerah ini. Kemudian beliau memanggil seluruh penghuni KELURAHAN Lumajang dan memberi sebutan KELURAHAN RENE ( Sejahtera ) yang selanjutnya dikenal dengan RENON.
Berdasar keputusan MENDAGRI No: 140-502 tanggal 22 September 1980, Renon bersetatus Kelurahan dengan kode kelurahan: 22.01.002.106.





A. Kondisi Geografis
 
KELURAHAN Renon terletak di wilayah Kecamatan Denpasar Denpasar Selatan . dengan luas wilayahnya 386 Ha,  yang terbagi menjadi 5 Banjar  ,  yaitu :
· Br. Kaja
· Br. Pande
· Br. Peken
· Br. Tengah
· Br. Kelod
Wilayah  KELURAHAN Renon berada di Kota Denpasar dengan jarak tempuh ke kecamatan 7 Km dan jarak tempuh ke kotamadya 5 km, lama tempuh kendaraan umum  ke kotamadya 15 menit serta jenis angkutan ke kotamadya adalah; kendaraan pribadi dan angkot. KELURAHAN Renon perbatasan wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sumerta Kelod
Sebelah Selatan : Sidakarya
Sebelah Barat : Panjer
Sebelah Timur : Sanur Kauh-Kaja
Tata Guna Lahan :
Luas KELURAHAN Renon  386 Ha Terdiri dari :  - Pemukiman 165 ha - Lapangan 2,1        - Pekarangan 66 ha
                                    - Sawah 84 ha           - Fasilitas Umum 5,5 ha




B. KONDISI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN

Secara umum keberadaan jumlah penduduk KELURAHAN RENON, kami informasikan sebagai berikut :
//


C. Proses Pembentukan BKM

BKM Rene Sejahtera dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal 24 Nopember 2012 yang dihadiri oleh 55 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati Visi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.

Visi dan Misi BKM Rene Sejahtera adalah ;

a.   Visi  PRONANGKIS
Visi PRONANGKIS Kelurahan RENON adalah Mensinergikan Gerakan Pembangunan Wilayah dengan membangkitkan Kepedulian KRAMA Kel.RENON secara Swakelola dan Partisipatif, sehingga proses Pembaharuan (Tatanan Sosial Ekonomi + Penataan Lingkungan) dan Pemberdayaan Masyarakat bisa berjalan secara signifikan serta harmonis.

b. Misi PRONANGKIS
Berangkat dari proses pembelajaran masyarakat bersama PNPM menuju kemandirian dan pendewasaan  komunitas guna mewujudkan kehidupan yang bermartabat serta pembangunan yang berkesinambungan, maka sebagaimana target capaian pembaharuan yang ada dapat di tetapkan sebagai berikut :
 Bidang Lingkungan :
Target capaian yang hendak dituju
· Menciptakan Infrastruktur dasar lingkungan wilayah yang  tertata / terencana secara struktural, rapi dan permanen.
· Mewujudkan sebuah hunian masyarakat yang sehat, bersih dan asri serta jauh dari pencemaran lingkungan.
· Memupuk kepedulian terhadap perawatan infrastruktur yang ada dan menggairahkan keswadayaan lokal.
Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan Perkerasan jalan berupa pembetonan gang dan pavingisasi gang , pembangunan jaringan serta normalisasi drainase, serta renovasi rumah keluarga miskin yang tak layak huni dan berbaikan sanitasi warga miskin.

Bidang Ekonomi :
Target capaian menuju ekonomi produktif dan kesejahteraan
· Jumlah keluarga prasejahtera berangsur-angsur berkurang  dan menjadi lebih berdaya  serta mengalami kemapanan ekonomi yang lebih baik
· Terciptanya sebuah lapangan pekerjaan baru dan wahana kewirausahaan yang berbasis kerakyatan mikro baru
· Adanya persediaan modal bergulir yang merakyat dan proporsional dalam membangkitkan ekonomi mikro.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan permodalan usaha kecil mikro produktif, peningkatan kapasitas ketrampilan/managemen usaha rumah tangga serta pengelolaan usaha bersama berbasis kekeluargaan .

Bidang sosial kemasyarakatan :
Target capaian menuju masyarakat yang sejahtera dan tatanan kehidupan yang harmonis
· Peningkatan kapasitas dan ketrampilan SDM menuju tataran yang lebih baik, terutama keluarga pra sejahtera.
· Keharmonisan kehidupan tercipta tanpa adanya ketimpangan dan marginilitas strata yang menyolok.
· Tertopangnya keterpurukan ekonomi sementara sembari bereksplorasi dalam pembaharuan kehidupan.

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rencana kegiatan penguatan SDM; Skill dan Knowledge, dukungan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan keluarga pra sejahtera, dukungan pendidikan dasar serta merebaknya kelompok-kelompok mikro mandiri.


Dalam rembug tersebut juga terpilih 9 orang sebagai anggota Pimpinan Kolektif BKM yang terdiri dari 8 pria dan  1 wanita dengan profesi dan latar belakang antara lain Pegawai Swasta dan Wiraswasta. Koordinator BKM dipilih melalui pemilu oleh para anggota BKM terpilih secara periodic (bergantian) karena setiap anggota BKM memiliki peluang yang sama sebagai Koordinator BKM. Saat ini Koordinator BKM dipegang oleh I Ketut Santra BKM ini telah diaktanotariskan..

Selanjutnya BKM memfasilitasi Rembug Penyepakatan dan Penetapan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk masa berlaku 3 tahun dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis) untuk jangka waktu satu tahunan. Adapun PJM Pronangkis disepakati pada 20 Januari 2009.


D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Kelurahan Serangan mulai  tahun  2008 sampai tahun 2012serta jumlah Dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan dapat dilihat dalam rincian tabel dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia dan KSM berbasiskan PJM Pronangkis yang berorientasi IPM-MDGs, yaitu Pembangunan Prasarana Lingkungan, sosial dan ekonomi :


E. Perkembangan BKM

Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM dapat ditinjau secara internal maupun secara eksternal. Secara internal BKM dilihat dari fasilitasi dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan secara eksternal BKM dilihat pembangunan jaringan dengan pemerintah stake holders, dan kelompok peduli. Perkembangan BKM Rene Sejahtera ditinjau secara internal telah berhasil melakukan berbagai proses baik menyangkut proses pemilu BKM, penyusunan PJM Pronangkis, Renta hingga tersalurnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada KK miskin sebagai sasaran penerima bantuan.

Ditinjau secara eksternal BKM Rene Sejahtera memiliki kemampuan dalam mengembangkan jaringan kemitraan dan saling mendukung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga semua kegiatan pembangunan berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari donatur yang membantu dukungan pendanaan secara swadaya. Kerjasama dengan Fasilitator Kelurahan, Korkot dan Satker hingga Pemerintah Kota Denpasar senantiasa berjalan dengan baik tanpa mengalami masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembangunan lingkungan di wilayah kerja Kelurahan Renon.

E.1. Transparansi dan Akuntabilitas
BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ terakhir dilaksanakan pada tanggal 18 bulan Desember tahun  2012 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian UO Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak diKantor Desa dan Banjar-banjar. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan.



E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM
Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam kegiatan.

Sampai saat ini BKM Rene Sejahtera belum melakukan kemitraan dengan kelompok peduli yang dapat membagi share pendanaan dengan BKM Rene Sejahtera, namun demikian hal ini akan terus diupayakan untuk mengembangkan kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan di wilayah dampingan BKM Rene Sejahtera.

*Penyusun Profil
  Senior Fasilitator Tim 05

0 komentar:

Posting Komentar